Memory


Memory – dalam Bahasa Indonesia  dapat dituliskan sebagai memori – merupakan proses untuk encoding, menyimpan (stored) dan mengungkapkan kembali (retrieved) informasi (Wikipedia, 2014b). Encoding merupakan tahapan di dalam menerima, memproses dan mengkombinasikan informasi yang telah diterima, informasi diubah bentuknya agar mudah diingat. Salah satu contoh proses encoding adalah chunking, yang biasa digunakan untuk menghafal nomor tilp / HP dengan cara dipenggal menjadi beberapa bagian agar mudah diingat.  Proses  Stored merupakan langkah untuk menyimpan informasi yang telah di-encoding. Adapun tahap retrieval merupakan langkah memanggil kembali (recall) informasi yang telah tersimpan tadi.

Secara umum, manusia mempunyai panca indera yang dapat melihat, mendengar, membaui, mencicipi dan merasakan.  Struktur  seorang dalam hal memory / mengingat adalah informasi yang diterima oleh panca indera kemudian ditampung dalam sensory register  atau disebut sensory memory. Informasi yang tercatat dalam sensory register  (SR), selanjutnya akan melalui proses pemilihan untuk diproses lebih lanjut untuk disimpan dalam short term memory (STM) maupun long term memory (LTM). Penjelasan ketiga jenis memory tersebut diuraikan berikut.

 

A.          Sensory Memory (Sensory Register)

Sensory memory (SM) atau sensory register (SR) merupakan proses yang memungkinkan seseorang untuk mempertahankan informasi sensori  setelah stimulus aslinya berhenti (Wikipedia, 2014c). Informasi yang terdapat dalam SR  akan tinggal sejenak selanjutnya diproses atau hilang. Proses yang berlangsung secara sadar dan bermakna sesuai dengan kebutuhan masing-masing individu akan membuat informasi akan tinggal lebih lama dalam SR.

Informasi yang terdapat dalam SR akan diproses sebab dua hal yaitu (1) kemauan yang kuat yang terdapat dalam diri individu dan (2) bekal yang telah dimiliki oleh individu (kecukupan skemata yang telah dimiliki). Selanjutnya, sesuai kebutuhan maka akan dipilih atau disensor informasi mana yang akan ditahan dan diproses selanjutnya.

Bila informasi hilang dari SR maka bagaimana cara mengingat kembali? Informasi yang masuk, dipilih yang kemudian diproses lanjut. Inilah yang dinamakan retention, yaitu proses memilih informasi untuk melihat, mendengar, membaui, mencicipi , dan merasakan. Informasi dalam bentuk melihat (visual) dan mendengar (auditory) akan banyak dikaji. Informasi auditory lebih lambat hilangnya dibanding visual information.

B.           Short Term Memory

Short Term Memory (STM)(Wikipedia, 2014d) merupakan kemampuan untuk menahan sejumlah informasi dalam pikiran dalam waktu yang relatif pendek. Waktu yang diperlukan untuk menahan informasi dalam STM ini dalam ukuran detik, namun masih lebih lama bila dibandingkan dengan SR, sedangkan banyak informasi yang bisa diingat berkisar antara 5 sd 10 item / potongan informasi. STM disebut juga sebagai primary memory atau active memory.

Agar STM dapat bekerja dengan baik maka harus menggunakan  teknik  tertentu dan harus diberi makna. Teknik yang bisa dipakai dikenal dengan nama Elaborative rehearsal, yaitu mengasosiasikan informasi yang diterima dengan skema yang sudah ada, sehingga informasi baru akan ditahan lebih lama dan skema yang baru menjadi lebih lengkap. Skema baru akan sulit masuk ketika skema yang lama tidak kuat. Menghafal sesuatu tanpa  makna memerlukan waktu yang lama sebab harus dilakukan secara berulang-ulang. Selain itu, kita hrs menggunakan audio sensory (digunakan echo) supaya lama mempertahankannya, misalnya baca keras. Untuk memberikan makna dapat juga dilakukan dengan mengurutkan kembali agar mempunyai arti terhadap pengetahuan masa lampau kita, caranya dengan digrup dan diorganisasi menjadi unit yang bermakna, hal ini yang disebut dengan chunking.

Dapat disimpulkan bahwa untuk membuat informasi bermakna dapat dilakukan dengan cara: (1) Organisasi Informasi, yaitu membuat urutan dan melakukan koneksi di dalam informasi baru; (2) Elaborasi, yaitu mengembangkan atau memperluas skemata yang ada atau yang telah dimiliki; (3) aktivitas, yaitu mendorong siswa untuk terlibat secara aktif di dalam membuat koneksi.

 

C.           Long Term Memory

Long Term Memory (LTM) sebagai tempat menyimpan informasi yang siap dipakai sewaktu-waktu  ketika digunakan. Informasi yang tersimpan dalam LTM mempunyai kapasitas lebih besar bila dibandingkan dengan STM. Pada saat diperlukan, informasi yang tersimpan dalam LTM akan dimasukkan ke dalam STM.

LTM dikelompokkan menjadi explicit memory atau declarative memory dan implicit memory atau procedural memory (Wikipedia, 2014a).  Explicit memory terdiri dari  episodic memory, semantic memory dan autobiographical memory. Episodic memory merujuk untuk mengingat kejadian khusus pada saat tertentu, seperti mengingat nama sesorang atau mengingat kejadian terakhir kali ketika berinteraksi dengan orang lain. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa episodic memory orang tua akan lebih jelek dibandingkan orang yang lebih muda. Semantic memory merujuk pada pengetahuan factual seperti arti sebuah kata. autobiographical memory merujuk pada pengetahuan tentang kejadian dan pengalaman pribadi dari sendiri. Sedangkan implicit memory atau procedural memory merujuk kepada penggunaan obyek atau gerakan tubuh seperti bagaimana menggunakan pencil, menyetir kendaraan, mengendarai sepeda dan sebagainya.

Saat ini, LTM dipandang sebagai pusat, struktur dominan kognisi manusia. Setiap hal yang kita lihat, dengar, dan pikirkan sangat tergantung pada dan dipengaruhi oleh LTM (Kirschner, Sweller, & Clark, 2006). Ada dua hal yang sangat penting terkait kinerja LTM yaitu STM dan working memory (WM).  WM berperan menahan dan memanipulasi informasi sebelum hilang atau diproses dalam LTM. Terkait dengan proses kognisi yang mendukung pembelajaran maka WM dan LTM sangat penting ketika seseorang beragumentasi (Kirschner et al., 2006).

Dari penjelasan tentang STM dan LTM di atas maka dapat dibuat perbandingan antara STM dan LTM seperti nampak pada table berikut.

STM LTM
Input lebih cepat masuk Input lebih lambat masuk
Kapasitas terbatas Kapasitas tidak terbatas
Durasi 5 sd 20 detik Durasi tidak terbatas
Memuat: kata, gambar, ide dan kalimat Memuat: jaringan dan skemata
Kemampuan melacak dengan segera Kemampuan melacak tergantung pada koneksi

Sistem pemrosesan  informasi  pada seseorang diperlihatkan oleh gambar berikut (http://www.scribd.com/doc/156642583/COGNITIF-PROSES).

proses kognisi

Daftar Pustaka

Kirschner, P. A., Sweller, J., & Clark, R. E. (2006). Why Minimal Guidance During Instruction Doses Not Work : An Analysis of the Failure of Constructivist , Discovery , Problem-Based , Experiential , and Inquiry-Based Teaching. Educational Psychologist, 41(2), 75–86.

Mason, J. (2002). Researching Your Own Practice< The Discipline of Noticing. Routledge Falmer, Taylor and Francis Group.

Wikipedia. (2014a). Long Term Memory. Retrieved March 04, 2014, from http://en.wikipedia.org/wiki/Long-term_memory#Semantic_Memory

Wikipedia. (2014b). Memory. Retrieved March 04, 2014, from http://en.wikipedia.org/wiki/Memory

Wikipedia. (2014c). Sensory Memory. Retrieved March 04, 2014, from http://en.wikipedia.org/wiki/Sensory_memory

Wikipedia. (2014d). Short Term Memory. Retrieved March 04, 2014, from http://en.wikipedia.org/wiki/Short-term_memory#Capacity_of_short-term_memory


Leave a Reply